Ketika "Kabau Sirah" Gagal Dijadikan "Pempek" Oleh Wong Kito Di Palembang

Ketika "Kabau Sirah" Gagal Dijadikan "Pempek" Oleh Wong Kito Di Palembang


Derby Andalas terjadi di Stadion Gelora Srwijaya, Palembang,Jumat (11/8/2017). Laga ini adalah lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 pekan ke-19.

Dalam laga ini, adu gengsi antara kedua tim sangatlah terlihat. Semen Padang dan sriwijaya FC sangat berhati-hati dalam membangun seragan. Laga ini juga bisa disebut laga darurat poin, makanya dari itu, kedua tim haus kemenangan.

Disebut darurat karena pencapaian Sriwijaya FC dan Semen Padang dari 17 laga di putaran I Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 melenceng jauh dari target. Laskar Wong Kito dan Kabau Sirah memang menang di laga pembuka putaran II, tapi itu belum bisa menutup defisit yang mendera mereka.

Rapor Sriwijaya FC lebih buruk dari Semen Padang. Pergantian pelatih kepala dari Osvaldo Lessa ke Hartono Ruslan belum jadi solusi. Dari 3 laga kandang di pengujung putaran I, mereka kehilangan 6 poin. Mereka gagal mengoptimalkan kesempatan main di rumah sendiri dengan kemenangan.

Menjamu Bali United, Hilton Moreira dkk tertahan 2-2. Skor serupa terjadi ketika disambangi Persipura Jayapura. Ironisnya, meladeni Perseru Seru yang teronggok di zona merah klasemen pun mereka tetap tak bisa menang. Skuat besutan Hartono dipaksa Perseru berbagi 1 poin lewat laga tanpa gol.

Hartono tak menyerah. Taji Beto Goncalves terus diasah, Sriwijaya FC bangkit. Pada pekan 18, Sabtu (5/8), mereka menang 1-0 di markas Pusamania Borneo FC berkat gol Beto di menit 89. Itu gol ke-11 Beto buat Laskar Wong Kito. Toh, itu belum mengeluarkan mereka dari papan bawah.

Sriwijaya FC masih berkutat di urutan 14 klasemen dengan raihan 24 poin. Hanya selapis di atas batas zona merah yang dihuni Perseru, Persiba Balikpapan, dan Persegres Gresik United. Koleksi poin setara, mereka unggul selisih gol atas Persib Bandung dan kalah selisih gol dari Pusamania Borneo FC serta Persela Lamongan.

Situasi Sriwijaya FC jauh dari aman. Hartono dituntut benahi rapor skuatnya di laga kandang dengan cara melanjutkan tren positif yang dikecap saat dijamu Pusamania Borneo FC. Intinya: ia wajib melecut Beto dkk tampil garang dan menang, Jumat (11/8) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Hartono tak perlu kecil hati. Sebab, kapasitas kualitas Sriwijaya FC dan Semen Padang berimbang. Itu tercermin dari 6 bentrok mereka terakhir. Ke-2 kubu bergantian menikmati 1 kemenangan dan 4 laga lain berakhir tanpa pemenang, termasuk imbang 1-1 pada putaran I, Senin (17/4).

Bahkan, jika dihitung total berdasarkan 20 kali Derbi Andalas sejak awal, Sriwijaya FC lebih dominan ketimbang Semen Padang. Sriwijaya FC bukukan 9 kemenangan, Semen Padang 5. Enam laga lain berakhir imbang. Laskar Wong Kito gelontorkan 33 gol, Kabau Sirah 20 gol.

Selain dominasi itu, faktor kandang plus ketajaman Beto, Sriwijaya FC punya senjata lain dalam diri Nur Iskandar dan Airlangga Sucipto. Keduanya eks Semen Padang. Hartono bisa minta bocoran dari mereka. Tapi, semua itu tetap bukan jaminan Laskar Wong Kito pasti menang.

Nil Maizar kawal skuatnya ke Palembang dengan kepala tegak. Libas Persegres 4-1 di pekan 18, Kabau Sirah terpacu naik dari urutan 11. Marquee player Didier Zokora didepak, ada Isryad Maulana, Vendry Mofu, Tambun Naibaho, dan Marcel Sacramento. Mereka penyulut Derbi Andalas.

Alih-alih ingin membawa poin penuh ke Padang, punggawa "Kabau Sirah"harus puas merebut 1 poin dari tuan rumah. Pasalnya, kedua tim harus puas dengan skor 0:0. Dengan hasil ini, Semen Padang sudah mengalami hasil seri yang ke-5 semenjak bergulirnya liga 1 2017. Dalam posisi klasemen, Semen Padang saat ini naik keposisi 9 dengan 26 poin, sedangkan Sriwijaya FC berada di posisi 11 dengan 25 poin.

Pada awal laga, melihat materi yang itu-itu saja, dan ditambah lagi rekor buruk Semen Padang laga away, para suporter Semen padang juga termasuk saya tadinya pesimis. Saya juga takut kalau "Kabau Sirah" akan dijadiin "Pempek" oleh Srwijaya FC. Namun karena laga itu bertajuk gengsi tim pulau Sumatra, punggawa Semen Padang mampu seimbangi perlawan yang dilakukan tuan rumah meskipun pertahanan "Kabau Sirah" sering diserang.

Lanjutkan perjuangan-mu Bau..:)

0 Response to "Ketika "Kabau Sirah" Gagal Dijadikan "Pempek" Oleh Wong Kito Di Palembang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel