Micin Itu Murah, Yang Mahal Itu Obatnya ( Penebar Hoax )

Micin Itu Murah, Yang Mahal Itu Obatnya ( Penebar Hoax )


Banyak Ilmuwan yang berpendapat kalau kosumsi Micin (penyedap rasa) itu bikin bodoh, namun tidak sedikit juga yang mematahkan kalau kosumsi micin itu tidak masalah jika dikosumsi secara tidak berebihan. Tapi ternyata itu tidak terbukti, dikosumsi secara sedikit juga tetap timbulkan kebodohan, contohnya saja penyebar Hoax yang berseliweran di Media Sosial. Semuanya saya anggap sebagai otak Micin.

Setiap saya buka media sosial terlebih dipagi ini, saya sendiri terperangah oleh sebuah status yang menujukan aksi solidaritas untuk Rohingya. Namun saya cukup apresiasi semua itu, tapi sayang kalau semua itu dijadikan ajang penebar hoax beraksi untuk menjatuhkan nama (pemerintah) Indonesia seakan tidak melakukan apa-apa untuk umat Muslim yang ditindas di Myanmar. Parahnya lagi, sekelas (yang katanya) Ustad ikut andil dalam penebar hoax tersebut.
 Hal ini semakin diperparah oleh sebagian orang yang percaya akan foto tersebut bahkan membagikan postingan itu tanpa menyelidiki itu benar atau salah serta sumbernya. Secara yang posting itu Ustad yang notabene jadi panutan orang banyak.

Sebelumnya, hal tersebut juga pernah terjadi pada sekelas seorang mantan menteri yang suka menyebar hoax dan telah mengeluarkan banyak foto yang ternyata juga palsu. Namun kini dia sudah minta "maaf".

Tidak hanya itu, isu tentang pengiriman 10.000 tentara Indonesia untuk membantu muslim Rohingya yang juga hoax dan telah memiiki ribuan dibagikan juga saat ini telah terbantahkan.

Media sosial memang bebas digunakan oleh siapa saja, tapi kita harus bijakan dalam menggunakannya, jangan sampai jadi ajang tempat menyebar hoax serta memperpecah belah bangsa dengan isu-isu yang tidak penting.

0 Response to "Micin Itu Murah, Yang Mahal Itu Obatnya ( Penebar Hoax )"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel