Mitos Masa Kecil Ala Orang Minangkabau Yang Teringat Sampai Sekarang

Masa kecil untuk anak 80/90-an memang merupakan suatu yang indah. Dari sisi kita belum menemukan gadget seperti saat ini, kita masih bisa bermain dengan teman-teman seusia kita yang masih ramai. Beda dengan saat ini yang sudah canggih dan lebih mementingkan teknologi sampai hilangnya permainan tradisional bahkan teman-teman seusia mereka.

Namun kali ini, kita tidak akan membahas tentang teknologi, melainkan kita membahas mitos-mitos orang tua (Minangkabau) dahulu terhadap kita yang membuat kita percaya bahkan kita urung melakukannya. Seperti apa kah itu? berikut beberapa bagiannya:

1. Bersiul Tengah Malam

Bersiul ditengah merupakan hal sangat dilarang oleh orang tua (Minangkabau) dari dulu. Mungkin hal ini bisa berbeda-beda disetiap daerah di Sumatera Barat. Namun jika daerah Solok, hal ini diartikan oleh orang tua jika kita bersiul ditengah malam adalah akan memancing ular untuk  ke rumah atau kesumber siulan. Kamu percaya?

2. Butiran Nasi Yang Jatuh Ke Lantai Saat Makan (Rimah)

Butiran nasi yang jatuh ke lantai (rimah) merupakan hal selalu diingat oleh orang tua kita dahulu. Pada zaman dahulu, tempat makan dan tempat tidur anak-anak orang tua dulu merupakan satu daerah yaitu diruang tamu tanpa kursi alias ngampar. Saat habis makan, orang tua kita selalu menganjurkan agar rimah tersebut disapu bersih agar nanti tidak terhimpit saat tidur, karena jika terhimpit saat tidur, bisa akibatkan kita mimpi dikejar harimau. Bagaimna menurutmu?

3. Jangan Duduk Di Pintu

Duduk dipintu merupakaan hal yang juga dilarang oleh orang tua kita dahulu. Kata mereka jika kita duduk dipintu merupakan penghambat rezeki padaa kelurga yang bersangkutan.

4. Jangan Berpayung Dalam Rumah

Berpayung dalam rumah hal yang juga diiingatkan oleh orang tua kita dulu. Hal itu menurut mereka bisa akibat yang bersangkutan bisa disambar petir.

Bagaimana menutmu? apa anda percaaya?  apa ada tambahan yang lain? silahkan berkomentar pada kolom komentar sebelum nanti kita update lagi.