Jangan Salahkan Mereka "Main Sabun", Tapi Salahkan Kita Yang Tidak Belajar Pada Pengalaman

Jangan Salahkan Mereka "Main Sabun", Tapi Salahkan Kita Yang Tidak Belajar Pada Pengalaman

Semen Padang Main Sabun

Setelah drama gol bunuh diri antara Persib Bandung vs Persela Lamongan dengan berakhir kemenangan Laskar Joko Tingkir 0:2 padahal bermain di Si Jalak Harupat Bandung, membuat orang bertanya-tanya tentang "main Sabun" yang dilakukan Persib Bandung.

Tanpa dipungkiri, hal ini juga pernah terjadi pada tahun 2017 lalu, pada masa itu Persib Bandung juga alami kekalahan dari Perseru Serui (yang kini jadi Perseru Badak Lampung) 2:0 dan juga bermain di Si Jalak Harupat Bandung, otomatis membuat Semen Padang degradasi. Apakah (Semen Padang ) akan terjadi hal yang sama pada musim 2019 ini?



Terlepas iya atau tidaknya mereka "main sabun", kita tidak ingin Semen Padang menggantungkan nasibnya pada klub orang lain. Opini saya, salah Semen Padang sendiri yang tidak belajar pada pengalaman tahun 2017 lalu yang membuat tim kebanggaan kita berlaga di liga 2. Sudah jelas pada awal musim 2019 ini "Kabau Sirah" sudah berjalan seperti Itiak Patah, namun management tidak bergerak cepat untuk memperbaiki semua dan masih mempertahankan orang yang tidak mampu merubah prestasi tim lebih baik.

Namun jika tahun ini Semen Padang kembali terjerumus pada liga 2, berarti pepatah "Jan Sampai Pisang Babuah duo kali" sudah tidak berlaku untuk Semen Padang. Jika tahun ini Semen Padang  masih memiliki kesempatanan untuk berlaga pada liga 1, Silahkan perbaiki management serta komposisi tim. Namun jika harus bermain di liga 2, berarti kita memang belum layak bersaing dengan tim orang. Dan unuk yang terakhir "Jangan gantungkan nasib Semen Padang kepada tim orang lain untuk bertahan di liga 1 ini"

By: Suporter Karbitan

0 Response to "Jangan Salahkan Mereka "Main Sabun", Tapi Salahkan Kita Yang Tidak Belajar Pada Pengalaman"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel