"Ngelem": Antara Kenikmatan Dan Bunuh Diri
Artikel kali ini kita akan membicarakan tentang genarasi penerus bangsa Indonesia tak terurus. Mungkin Anda juga pernah melihat dan memperhatikan anak-anak jalanan yang masih belia menghisap LEM yang kita tak habis pikir maksud dan tujuannya apa, apa enaknya dan apa efek negatifnya terhadap mereka Sendiri.
Kalau kita melihat efek negatifnya apa yang mereka lakukan itu adalah sangat banyak, hal itu akan merusak fisik mereka secara Instan, mulai dari merusak alat pernapasan (paru-paru), loading otak yang lama, bikin badan kurus, psikologisnya terganggu dan masih banyak lagi efek lainnya.
Lalu apa yang mereka rasakan saat menghisap lem tersebut? Saat saya tanya pada anaak-anak yang melakukan ini, menurut meraka sangat banyak, mulai dari rasa happy, berani dan rasa FLY yang enak tiada tara.
Tapi kalau sudah begini, siapa yang harus bertanggung jawab? siapa yang harus kita permasalahkan? Apa kita Harus salahkan pemerintah? Apa kita harus persalahkan lingkungan yang telah merusak merek? dan Apa kita harus mempersalahkan TUHAN yang telah menciptakan mereka?
TIDAK…..!! kita tak perlu menyalahkan semua yang ada di atas, tapi yang perlu di persalahkan adalah orang tua mereka. Kenapa kita harus mempersalahkan orang tua nya?
Ada beberapa faktor…! Orang tua mereka yang Tak becus mengurus anak mereka. Orang tua yang tak bisa mendidik anak. Orang tua yang acuh terhadap anaknya, orang tua yang mengabaikan anak nya, orang tua yang tak bisa jaga titipan TUHAN orang tua yang ingin lepas dari Tanggung jawab dan orang tua yang sengaja eksploitasi anaknya sendiri.
ENTAHLAH..!!! Ini akan Sangat memprihatinkan bila dibiarkan secara berlanjut ,akan di tarok dimana wajah bangsa dan pemerintah ini nantinya bila ini diabaikan.
Efek dari hisap Lem
Efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1) Denyut jantung meningkat
2) Mual-muntah
3) Halusinasi
4) Mati rasa atau hilang kesadaran
5) Susah bicara atau cadel
6) Kehilangan koordinasi gerak tubuh
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu)
2) Otot melemah
3) Depresi
4) Sakit kepala dan mimisan
5) Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.
Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Uap lem dan thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Sudden Sniffing Death
Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.
2. Asphyxia
Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan dengan kepala ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana. Ketika tubuh sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas sendiri plastik penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak ada temannya yang menolong.
4. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven. Dampak ini bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak untuk melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
Saat ini, sudah kewajiban kita untuk cegah dan marahi mereka yang kedapatan hisap lem agar tidak merusak lebih jauh kondisi mereka. Biasanya hal ini banyak terjadi di pasar-pasar dan di terminal.
0 Response to ""Ngelem": Antara Kenikmatan Dan Bunuh Diri"
Posting Komentar